Friday, April 29, 2011

tentang el Classico Semifinal UCL Leg 1

Saya terangkan dulu, bahwa saya adalah pendukung Arema Malang, dan penyuka Manchester United. Kali ini saya akan sedikit ber argumen tentang beberapa kejadian di pertandingan semifinal UCL antara Real Madrid vs Barcelona di Santiago Bernabeu (kandang Madrid).

Terus terang saya agak ngantuk nonton pertandingan yang dijuluki "El Classico" itu, kenapa? Pertandingan monoton, sampe menit ke-24 baru ada peluang, entah peluang siapa saya sampe lupa. Madrid dengan strategi bertahan, dan  Barca dengan teknik tiki-taka nya yang terkenal itu. Saya juga tidak terlalu tertarik memperhatikan teknik kedua tim. Yang paling menyita perhatian saya apa? Sepakbola bukan hanya sekedar taktik, strategi bermain, dan teknis saja, akan tetapi juga kemampuan para pemain untuk berpura-pura, mencoba mengelabui, dan intimidasi. Berapa kali saya lihat pemain berpura-pura sakit? Berapa kali pemain Barca mengerubungi wasit? bisa 6-7 pemain mengerubungi wasit. Untuk apa mereka mengerubungi wasit??

Busquet guling-guling sambil megangin muka, padahal Marcello tidak menyentuh muka Busquet, Marcello menyentuh dada Busquet. Dan yang paling bikin saya tercengang, setelah melihat kejadian Pepe-Alves. Saya tidak memasalahkan kartu merah, memang kaki Pepe terlalu tinggi dan itu membahayakan lawan, kalo Alves tidak menarik kakinya, bisa ancur itu kakinya. Tapi dalam kejadian itu Pepe sama sekali tidak menyentuh kaki Alves. Alves sempat guling-guling dan ditandu keluar lapangan, and then... beberapa menit kemudian sudah berlari dengan sehatnya di lapangan. :)  Lihat video ini pepe-alves.  Pasti para pemain sepakbola dunia juga akan mengecam hal ini, apalagi defender-defender kelas dunia, seperti kata Rio Ferdinand -@rioferdy5- di akun resmi twitternya, dan beberapa pemain lainnya.

Beberapa pemain Madrid pun beberapa kali juga melakukan kenakalan. Biarlah para pendukung Madrid atau Barca yang menilai. Saya hanya mencermati beberapa hal di atas.

Teknik tiki-taka bukan yang terbaik, pasti ada teknik lain yang bisa mengalahkan Barca dengan tiki-taka nya. Dan teknik tiki-taka bukanlah segalanya. Dan maaf seribu maaf untuk fans Barca di seluruh Jagad Raya sepakbola. Saya tidak suka permainan Barca, tiki-taka, dan teknik apalah itu namanya, saat melawan Real Madrid kemarin.

Semua penyuka atau penggemar sepakbola boleh berpendapat apapun, dari sudut manapun. Dan ini adalah pendapat saya.

Bravo sepakbola Indonesia :)

No comments:

Post a Comment